Mendengar adanya perubahan kurikulum di tahun 2013 ini, kami mengadakan beberapa penelusuran di komplek paman google. Lagi-lagi, kurikulum yang rencananya akan diberlakukan pada tahun ajaran baru 2013/2014 ini menuai pro dan kontra.
Kurikulum yang sedang tahap uji coba ini akan memangkas beberapa mata pelajaran. Salah satunya mata pelajaran bahasa inggris untuk SD. “SD tidak ada pendidikan Bahasa Inggris
karena Bahasa Indonesia saja belum ngerti. Sekarang ada anak TK saja les
Bahasa Inggris. Kalau bahasa kasarnya, itu haram hukumnya. Kasihan
anak-anak,” kata Musliar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ia menegaskan bahwa aturan ini harus
diikuti oleh semua sekolah. Namun, jika ada sekolah yang menjadikan mata
pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran tambahan, itu merupakan
persoalan lain dan akan dipertimbangkan lagi.
Pemangkasan pelajaran ini berkaitan dengan pembentukan karakter yang semakin berkurang ketika jenjang pendidikan semakin tinggi. Sekolah mencekokkan begitu banyak pelajaran keilmuan yang tidak diimbangi dengan pendidikan karakter.
Lalu, apa saja yang menjadi kelemahan kurikulum baru ini?
Ketua Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Wuryadi mencatat sejumlah kelemahan dari isi kurikulum 2013.
Kelemahan pertama, kurikulum 2013
bertentangan dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional karena penekanan pengembangan kurikulum hanya
didasarkan pada orientasi pragmatis.
Selain itu, kurikulum 2013 tidak
didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa membingungkan
guru dan pemangku pendidikan.
Kelemahan lainnya,pemerintah seolah
melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam
kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan Kurikulum 2013.
Kelemahan lainnya adalah pengintegrasian
mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar yang dinilai tidak tepat karena rumpun ilmu mata
pelajaran itu berbeda.
Secara garis besarnya bahwa program kurikulum 2013 SMP ini akan
lebih memprioritaskan proses dan hasil dalam mengukur kompetensi siswa
dan juga kreativitas siswa yang menjadi salah satu penilaian sehingga
pada program ini kualitas pendidkan tidak hanya bergantung pada nilai
ujian. Dampak dari perubahan kurikulum baru ini untuk jenjang SMP
seperti yang di jelaskan di tas bahwa akan diadakannya penghapusan matta
pelajaran TIK dan peringkasan mata pelajaran untuk mengeffektifkan dan
mengefisienkan kualitas progress pendidikan. Dalam perubahan kurikulum 2013 SMP mata pelajaran IPA, IPS dan bahasa inggris akan muncul sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Untuk siswa SMP, walaupun mata pelajarannya berkurang, dari 12 menjadi 10, namun ada penambahan 6 jam pelajaran per minggu. Tidak hanya itu, konon buku pelajaran akan di bebankan kepada orang tua. Lalu bagaimana nasib yang kurang mampu? Kita tunggu kelanjutan dari program ini.
Nah sobat pembaca, silahkan beropini
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ^^
Kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar ya...